Sabtu, 29 Juni 2013

FAKTOR HEREDITAS DAN LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN ANAK



Individu manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk-makhluknya.
Dengan berbagai portensi yang dimilikinya, ankak manusia bisa berkembang dan mengalami banyak perubahan dalam kehidupannya baik secara fisik maupun psikis.

Setiap manusia mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Faktor Hereditas
Faktor hereditas ada dalam diri manusia itu sendiri(alami). Disini terjadi totalitas karakter dari orang tua kepada anak, dari sini pula kepribadian anak mulai terbentuk karena didikan orang tua.
b. Faktor Lingkungan
Faktor ini juga dapat disebut dengan faktor luar. Dalam lingkungan anak diajarkan tentang nilai-nilai budaya setempat atau kondisi interaksional yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan.
Dengan faktor hereditas tertentu dan faktor lingkungan tertentu pula maka akan menghasilkan pola pertumbuhan dan perkembangan tertentu pula. Setiap individu lahir dengan hereditas tertentu. Namun individu itu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya baik lingkungan fisik, lingkungan psikologi, maupun lingkungan social. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi dari hereditas dan lingkungan.
Konsep Genetika dan Prinsip-prinsip Penurunannya :

a.  Mekanisme Pearisan secara Genetik

Setiap spesis termasuk manusia,memiliki suatu mekanisme tertentu untuk mewariskan karakteristik-karakteristik bawaan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Gen adalah unit-unit informasi keturunan atau bawaan yang bertindak sebagai “blueprint” bagi sel untuk memproduksi diri dan untuk menghasilkan protein yang mempertahakan kehidupan.

b.  Prinsip-prinsip Pewarisan secara Genetik

1.    Prinsip gen-gen dominan resesif ( dominant-recessive genes principle )
Menjelaskan bahwa jika gen dari suatu pasangan bersifat dominan dan gen yang satu lagi bersifat resesif,maka gen yang dominan akan mendesakkan pengarunya terhadap gen yang resesif.

2.    Prinsip gen jenis kelamin ( sex-linked genes principle )
Menjelaskan bahwa dua dari  46 kromosom yang normalnya ada pada sel manusia adalah kromosom jenis kelamin.

3.    Prinsip pewarisan poligenik ( polygenic inheritance )
Menjelaskan interaksi dari banyak gen untuk menghasilkan suatu karakteristik tertentu.

4.    Prinsip perbedaan genotip ( genotype ) dan penotip ( penotype )
Menjelaskan bahwa tidak selamanya potensi dari trait-trait genetik yang diwarisi dari orang tua dapat menjelma sepenuhnya menjadi trait-trait yang teramati.

5.    Prinsip rentang reaksi
Menjelaskan rentang penotip yang mungkin terjadi karena keterbatasan genotip.

6.    Prinsip kanalisasi
Menjelaskan bahwa gen-gen itu memberikan keterbatasan-keterbatasan dalam perkembangan individu sehingga dapat memproteksi dari pengaruh-pengaruh lingkungan yang ekstrim.




Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik Fase RemajaSMA Aspek Moral
Perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

Hereditas atau keturunanHereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu.Hereditas diartikan segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimilki individusejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua.


Lingkungan

Formal : lingkungan sekolah Yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran danlatihan, membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya.b)

Informal : lingkungan keluarga .Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang bersifat universal artinya terdapatpada setiap masyarakat di dunia (universe) atau suatu sistem sosial yangterbentuk dalam sistem sosial yang lebih besar (Sudardja Adiwikarta (1988: 66-67) dan Salman & Shaffer (1995: 390
 – 
391)).c)

Nonformal : masyarakat dan teman sebayaPeranan masyarakat dan teman sebaya bagi remaja adalah memberikan kesempatan untuk belajar tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain,mengontrol tingkah laku sosial, mengembangkan ketrampilan dan minat yang relevan dengan usianya, saling bertukar perasaan dan masalah. Masyarakat dan teman sebaya mempunyai kontribusi yang sangat positif terhadap kepribadian remaja. Namun disisi lain tidak sedikit remaja yang berperilaku menyimpang, karena pengaruh masyarakat dan teman sebaya. Glueck & Glueck menemukan bahwa 98,4% dari anak-anak nakal adalah akibat pengaruh anak nakal lainnya dan hanya 74% saja dari anak yang tidak nakalberkawan dengan yang nakal (M. Arifin, 1978: 131). Itu artinya pengaruhmasyarakat dan teman sebaya sangat dominan terhadap remaja. Seperti yang terjadi dalam kasus Nico, faktor masyarakat dan teman sebaya sangat dominan, dalam hal ini adalah pacar serta dua temannya Eka dan 17 Yuli. Karena ingin membuat sang pacar senang, maka hal tersebut yang dijadikan alasan oleh Nico untuk melakukan tindak kejahatan. Selain faktor masyarakat dan teman sebaya, alasan ekonomi juga memperkuat tindakan Nico.Menurut Study perbandingan yang telah dilakukan oleh Maccoby danMeloyd (Sigelman & Shaffer, 1995: 196
 – 
397) bahwa orang tua kelas bawahatau pekerja cenderung sangat menekankan kepatuhan dan respek terhadapotoritas, lebih restriktif (keras) dan otoriter, kurang memberikan alasan kepadaanak dan kurang bersikap hangat dan memberi kasih sayang kepada anak.Orang tua yang mengalami tekanan ekonomi atau perasaan tidak mampumengatasi masalah finansialnya. Cenderung menjadi depresi dan mengalami konflik keluarga yang akhirnya mempengaruhi masalah remaja, seperti kurang harga diri, prestasi belajar rendah, kurang dapat bergaul dengan teman,mengalami masalah penyesuaian diri karena depresi dan agresi. Berikut ini adalah bagan pengaruh ekonomi terhadap kepribadian remaja:
Penghasilan yang kecil Pekerjaan yang tidak stabil Banyak utang Menganggur Ekonomi keluarga morat-marit Ayah depresi Ibu depresi Konflik Perekonomian Terabaikannya gizi keluarga dan fungsi orang tua Remaja berperilaku nakal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar