Sabtu, 29 Juni 2013

Konsep-konsep Dasar Ilmu-ilmu Sosial.


       Bahan pelajaran IPS bersumber dari masyarakat dan alam sekeliling kita. Bahan tersebut disusun dalam topik-topik yang berisikan konsep-konsep dan generalisasi yang harus disajikan kepada siswa-siswa sesuai dengan perumusan arti IPS. Konsep dan generalisasi berasal dari berbagai cabang ilmu sosial Kadiyono Mertodihardjo (1984). Lingkungan sosial dan alam siswa perlu pula digunakan berbagai pedoman dalam penyusunan bahan sehingga apa yang akan disajikan ada kaitannya dengan masyarakat tempat tinggalnya. Namun perkembangan penduduk yang amat cepat mengakibatkan pertumbuhan kehidupan masyarakat yang amat kompleks. Perkembangan teknologi dan ilmu membawa timbulnya beraneka ragam peralatan sehingga pemilihan dan penyajian bahan peralatan yang tepat merupakan masalah pula. Jelas sekali bahwa kini makin banyak pengertian yang harus diketahui oleh siswa. Hal ini tidak akan terlaksana melalui proses tradisional dengan menghafal dan mengingat meluluh. Proses penguasaan bahan harus dirombak dengan cara penguasaan konsep dan generalisasi, karena dengan penguasaan konsep dan generalisasi amat penting dan dapat memudahkan pemahaman siswa tentang masyarakat. Berikut akan diuraikan satu persatu tentang konsep-konsep dasar  dari berbagai ilmu-ilmu sosial menurut Mulyono Tj (1982) adalah seperti berikut:
       Konsep dasar dari ilmu-ilmu sosial adalah (a) sejarah, (b) geografi, (c) ekonomi, (d) sosiologi, (e) antropologi, (f) politik,dan (g) psykologi sosial. Berikut akan diuraikan lebih rinci tentang pengertian dan bagian-bagiannya, beserta contoh konsep masing-masing ilmu-ilmu sosial.
1. Konsep Sejarah.
       Sejarah adalah: ilmu yang mengkaji kisah perbuatan-perbuatan manusia pada masa lampau dan masa sekarang. Unsur pokoknya adalah: manusia, ruang dan waktu. Sifat obyek adalah: perbuatan/peristiwa-peristiwa terpilih yang mempunyai arti bagi manusia. Sedangkan sumber bahan adalah bahan tertulis dan bahan tidak tertulis. Konsep pokok atau main Concepts seperti: perubahan, kontinuitas, waktu, dan lain-lain. Bahan kajiannya adalah kejadian peristiwa manusiawi yang mempunyai impact terhadap manusia, bangsa dalam gerak perkembangan atau sejarahnya seperti: (1) usaha/perjuangan usaha manusia mengatasi tantangan alam, (2) kehidupan bernegara, (3) kegiatan beragama dan berkebudayaan dengan pasang surutnya, (4) ide-ide dan paham-paham: feodalisme, imperialisme, kapitalisme, nasionalisme, Internasionalisme dan sebagainya. Semuanya dipertautkan dengan konsep-konsep, karakteristik sejarah dan disiplin-disiplin yang lain. Sifat-sifat karakteristik yang perlu diperhatikan dalam sejarah antara lain adalah (1) kejadian / data itu bersifat hanya sekali saja terjadi dan tak mungkin terjadi lagi, (2) perkembangan peristiwa/ kejadian histories itu bersifat kausal, (3) subyektivitas dalam penilaian dan Interpretasi data.
2. Konsep Geografi
        Geografi adalah suatu studi tentang hubungan keruangan, meliputi aspek-aspek fisik, biotic, dan sosial, tetapi dapat dibedakan dengan ilmu-ilmu lain karena geografi memusatkan perhatiannya/studinya pada penyebaran atau distribusi, gejala/penomena serta hubungan dengan gejala-gejala dengan tempat atau ruang. Contoh konsep-kosep geografi antara lain: distribusi, ruang, lokasi, wilayah, bentangan alam, sumber alam, lingkungan hidup, globalisasi, penduduk, sungai, laut, gunung dan lain sebagainya. Konsep-konsep tersebut dapat terbagi-bagi lagi kepada konsep yang lebih khusus. Misalnya: bentangan alam dapat berupa konsep tentang gunung, lembah, sungai dan seterusnya. Pengorganisasiannya dapat diperjelas seperti berikut:
a. Distribusi keruangan (spatial distribution). Untuk dapat melihat distribusi keruangan diperlukan ,fakta yang cukup banyak. Fakta tersebut memiliki tiga unsur yang bersamaan ialah waktu, lokasi, dan kesamaan ciri-ciri.
b. Wilayah atau region adalah suatu daerah yang ditandai dengan adanya keseragaman atas satu atau lebih fenomena/kenampakan. Wilayah dapat dibedakan atas: 1) Wilayah Formal, ialah yang ditandai dengan adanya asosiasi areal, yang dapat berupa biotik atau physik, 2) Wilayah Fungsional yang ditandai dengan adanya interaksi ruang misalnya kota sebagai pusat dengan kota-kota satelit yang mengitarinya yang dihubungkan oleh adanya alat komunikasi.
c. Asosiasi areal adalah suatu areal yang memungkinkan terjadi suatu wilayah Formal, misalnya adanya dataran rendah didaerah pantai, mungkin dapat menjadi daerah rawa.
d. Intraksi keruangan yaitu adanya hubungan antara fakta dengan fakta lain di dalam satu ruang antar ruang dapat berwujud intraksi. Dengan adanya intraksi biasanya akan timbul fakta baru. Misalnya: karena adanya intraksi antara manusia dengan lingkungannya terjadilah disuatu tempat, sawah, sedang ditempat lain terwujud perkebunan.

3. Konsep Ekonomi dan Koperasi
             Ekonomi adalah suatu pelajaran tentang bagaimana orang dan masyarakat memilih tanpa uang mempekerjakan sumber-sumber produksi yang langkah, untuk menghasilkan bermacam-macam barang sepanjang waktu dan mendistribusikannya untuk komsumsi, sekarang dan yang akan datang, diantara berbagai macam orang dan golongan masyarakat. (Paul Samuelson). Sedangkan menurut Robert, L, Heilbooner: ekonomi adalah mempelajari bagaimana orang memecahkan tantangan dalam memenuhi kebutuhannya. Berikut akan di jelaskan tentang konsep pokok dari Imu ekonomi menurut Prof, Lawrence Senesh mengemukakan 5 (lima) konsep dasar dari ekonomi seperti berikut:
  1. Konsep dasar yang sentral dari ilmu ekonomi adalah konsep kelangkaan (Scarcity), bahwa setiap masyarakat dihadapkan pada masalah tentang kebutuhan yang tak terbatas dengan sumber-sumber produksi yang terbatas. Masalah ini dialami oleh masyarakat dengan sisten ekonomi apapun yang dianut. Seperti ekonomi kapitalisme, sosialisme, liberalisme dan komunisme.
  2. Dari konsep kelangkaan timbullah sekelompok konsep/ide yang baru. Karena kelangkaan sumber-sumber produksi, orang harus mencoba mengembangkan metode-metode produksi baru, untuk menghasilkan lebih banyak dengan waktu yang lebih sedikit, atau lebih banyak hasil yang dihasilkan dengan lebih sedikit bahan dalam waktu yang lebih pendek. Macam-macam spesialisasi diungkapkan agar supaya kita dapat mengatasi pertentangan antara kebutuhan tak terbatas dengan sumber-sumber yang terbatas.
  3. Adanya spesialisasi kita saling tergantung atau interdependen. Hal tersebut kita membutuhkan suatu sistem monoter dan sistem transportasi.
  4. Kita harus menemukan suatu mekanisme alokasi hasil-hasil produksi dan sumber-sumber produksi, dan mekanismenya adalah pasar. Harga akan menentukan pada produksi, metode produksi, pembagian pendapatan dan tingkat pengeluaran, komsumsi dan tabungan. Sebaliknya akan menentukan tingkat aktivitas ekonomi secara aggregatif.
  5. Kebijakan pemerintah atau politik guna mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat, yang pada pokoknya mempunyai tujuan adalah; (1) pertumbuhan ekonomi yang tepat tanpa iflasi, (2) ketentraman ekonomi, (3) kestabilan ekonomi yang diinginkan, (4) kebebasan ekonomi, (5) menciptakan keadilan ekonomi.
      Contoh-contoh konsep ekonomi antara lain adalah: biaya produksi, bentuk-bentuk pasar, kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, komsumsi, tabungan, investasi uang dan sebagainya. Prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan adalah (a) prinsip adanya kelangkaan dari sumber-sumber, (b) kebutuhan manusia yang tidak terbatas, (c) perlu adanya pemilihan alternatif penggunaan sumber-sumber produksi, (d) prinsip ekonomi yang menjadi pedoman bagi manusia untuk menentukan perbuatannya. Sedangkan perkoperasian di Indonesia, perlu diperhatikan antara lain adalah; Sumber bahan dan pendekatan yang digunakan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah;
  1. Sumber bahan yaitu:
- peraturan-peraturan pemerintah dan pembangunan.
- masalah-masalah ekonomi dan keuangan
- lembaga-lembaga ekonomi dalam masyarakat.
- bulletin-bulletin ekonomi
      2. Pendekatan yang digunakan yaitu :
          - pendekatan secara makro ekonomi.
          - pendekatan secara mikro ekonomi.
          - pendekatan problema
          - pendekatan kemasyarakatan.
4. Konsep Politik atau Pemerintahan
       Isi dan ruang lingkupnya adalah pendidikan kewargaan Negara dan sebagian mengambil bagian dari ilmu politik yaitu bagian demokrasi politiknya. Secara terperinci konsep demokrasi politik itu dapat disusun sebagai berikut :
  1. Kontek ide Demokrasi adalah teori-teori tentang demokrasi politik, teori mayority, minority rights, konsep-konsep demikian dalam masyarakat teori demokrasi dalam pemerintahan.
  2. Konstitusi Negara adalah sejarah legal status masalah pokok dalam konstitusi Negara, rangkaian krisis dalam nation building, identity, integration, penetration, participation dan distribution.
  3. Inputs dari sistem politik adalah studi tentang political behavior kebutuhan pokok manusia, tradisi rumah, status sosial, athniegroups, komunikasi, pengaruh rumah, sahabat, dan teman sepekerjaan.
  4. Partai politik dan pressure group adalah sistem kepartaian, fungsi partai politik, peranan ressure group, dan public relation.
  5. Pemilihan umum maksudnya adalah pemilu dalam distribusi kekuasaan, sistem pemilu
  6. Persiden sebagai kepala Negara/administrasi Negara, kedudukan persiden; konstitusi, control lembaga legislative terhadap persiden dan birokrasi pemerintahan, pemerintahan dibawah konsititusi, jasa-jasa pemerintah, organisasi dan management pemerintah.
  7. Lembaga yudikatif: sistim peradilan dan administrasi peradilan, dan proses peradilan berhubungan dengan badan legislatif, ekskutif dan yudikatif.
  8. Out put dari demokrasi politik adalah hak individu dan kemerdekaan individu dalam konstitusi, kebebasan berbicara, pers dan mass media, kebebasan akademis, perlindungan yang sama, cara penduduk Negara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraannya.
  9. Kemakmuran umum dan pertahanan Negara; tugas Negara dan warga Negara dalam mencapai kemerdekaan umum, hak-hak memiliki kekayaan, politik, pajak untuk kemakmuran umum, politik luar negeri dan keselamatan nasional serta hubungan internasional.
  10. Perubahan sosial dan demokrasi politik: demokrasi politik dan pembangunan masa sekarang, dan bagaimana mengefektifkan dan mengisi demokrasi politik (Marlin .D. Irish).Yang termasuk dalam obyek studi tersebut antara lain adalah: Hak dan kewajiban, cita-cita dan aspirasi, kesadaran, nasionalisme, moral pancasila, etika, agama, tanggung jawab, politik, hukum, pemerintahan dan lain sebagainya.
5. Konsep Sosiologi.
           Sosiologi adalah: ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan bersama manusia dengan sesamanya, yaitu kehidupan sosial atau pergaulan hidup. (Selo S. dkk 1984). Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial (Sulaeman Soemardi, 1984), Sedangkan (P.J.Boeuman) sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia dalam hubungan kelompok. Adapun konsep intinya antara lain; role, norma, values, status, society, community, sanotion, interdependence dan lain-lain.
          Sosiologi terdiri dari suatu sistem konsep-konsep, generalisasi-generalisasi dan teori-teori yang dapat menolong siswa SD, SMP dan SMA, untuk membuat keputusan berhubungan dengan masalah sosial, walaupun hanya untuk sebagian teori yang ada dalam sosiologi. Teori-teori ini terdiri dari banyak dari konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang dapat membuat siswa-siswa mengerti variabel-variabel yang membentuk tingkah laku manusia. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada tingkah laku kelompok yang mempengaruhi tingkah laku individu, serta relasi antara kelomok yang berbeda-beda. Untuk dapat membuat keputusan-keputusan yang sehat terhadap isu-isu sosial, maka siswa harus mengerti tentang struktur kelompok manusia dan intraksi diantaranya. Ia juga harus mengenal dengan baik cara-cara yang membentuk tingkah laku mereka sendiri dalam kelompk dimana mereka bersosialosasi.
6. Konsep Antropologi.
               Antropologi adalah The study of msnkini (Hoebel, 1976). Maka sesungguhnya manusia dapat dilihat dari dua sudut yaitu sebagai mahluk manusia dan sebagai mahluk budaya. Kedua aspek tersebut yang dikemukakan diatas maka antropologi dapat dibagi menjadi dua yaitu: (1) antropologi fisik, dan (2) antropologi budaya, Maksud keduanya adalah :
a. Antropologi fisik adalah mempelajari sifat-sifat karakteristik biologis dari manusia yang tertua mendiami bumi ini sampai kepada yang termuda. Dapat pula dikatakan bahwa antropologi fisik adalah suatu pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, seperti warna kulit, bentuk rambut, entex tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi dan frekuensi golongan darah.
b. Antropologi budaya adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat karakteristik tingkah laku manusia itu sendiri sebagai hasil budi dan dayanya atau kebudayaannya, baik masa lampau, sekarang dan masa akan datang. (Hoebel 1976) Antropologi budaya dibagi atas sub bagian yaitu arkeologi, etnografi, etnologi, antropologi sosial dan linguistik
    Contoh konsep antropologi antara lain adalah: culture, diffusion, acculturation, tradition, culture area. Cultural relativism, cultural universalism, dan lain-ain sebagainya. Wesley memberikan tekanan dan membedakan ilmu-ilmu sosial (IIS) dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah bahwa IPS itu adalah bagian-bagian dari ilmu sosial yang dipilih untuk tujuan pendidikan. Di samping dipilih, juga disederhanakan sesuai dengan tingkat kematangan siswa, hingga siswa dapat memahami tingkah laku sosial manusia. Adapun pokok-pkok materi yang diambil dari antropologi untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah seperti berikut: Kebudayaan, Aspek-aspek kebudayaan, Unsur-unsur kebudayaan, Dinamika kebudayaan, Ethnocentrism, Akulturasi, Asimilasi, Nilai budaya, Norma, Sikap modernisasi, Pembentukan kebudayaan dan perubahan kebudayaan, Aneka ragam budaya, peranan kebudayaan bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Tugas  I .
Kerjakanlah  soal-soal dibawah ini jelas dan benar.
1. Jelaskan pengerian  masing-masing dari konsep-konsep dasar IPS.
2. Tuliskan Fokus perhatian dari konsep-konsep dasar IPS.
3. Jelaskan tentang Hirarkis konsep dan hubungannya dengan generalisasi.
4. Jelaskan pengertian tentang konsep Konjungtif, disjungtif, Relasional, dan Ideal.
5. Berikan Contoh-contoh konsep tersebut pada butir 4.
6. Jelaskan pengertian IPS menurut :
a. John Jarolimek,
b. Edgar B. Wesley,
c. S. Nasution,
d. Kosasi Djahiri,
e. Numan Sumantri.
f. Muliyono Tj., dan
g. Departemen P & K.
7. Jelaskan secara singkat tentang sejarah lahirnya IPS di Indonesia, dan bagaimana perkembangannya sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar